AL QURAN & AHLUL BAIT
Persoalan yang ingin
dikemukakan disini ialah apakah kaitannya diantara ahlul bait Rasulullah saw
dengan Al Quran? Kenapakah Rasulullah saw menyebut keduanya tidak akan terpisah
sehingga hari kiamat? Apa yang tersirat dibalik maksud kata-kata Rasulullah saw
itu ?
Sudah
menjadi kelaziman Rasulullah Saw. memberbuat kiasan melalui hadis-hadis
Sibaginda, hanya yang bisa memahami apa yang dikiasnya lalu menzohirkan.
Rasulullah saw pernah menyebut bahwa Syaidina Ali bersama Al Quran dan Al Quran
bersama Syaidina Ali. Persoalan yang begini sepatutnya menjadi tumpuan
ulama-ulama diakhir zaman ini supaya dapat diperjelaskan kepada umat Islam apa
yang tersirat dibalik kiasan Rasulullah saw itu. Jawabnya dizaman Rasulullah
sahabat Rasulullah yang termuda adalah Syaidina Ali maka tampuk penerusnya
pastilah Syaidina Ali, begitu juga disaat sekarang penerus ulama adalah kaum
remaja (yang muda-muda) Ini menjawab kepada masalah umat Islam diakhir zaman
ini.
Kalau
dilihat kepada asalmuasal Rasulullah saw, akan berakat dari Nabi Adam as. Ini
bermakna pertalian kenabian itu berpuncak dari sumber yang satu. Daripada
Rasulullah saw pula asalmuasal itu bersambung kepada Syaidina Hasan ra dan
Syaidina Husin ra, daripada keturunan Syaidina Hasan ra Islam berkembang ke
Nusantara melalui Maulana Malik Ibrahim. Ini bermakna bangsa Arab dan Bumi
Nusantara mendapat Islam daripada Rasulullah saw dan ahlul bait Sibaginda.
Arab
dan Bumi Nusantara menjadi dua kaum terbesar penganut agama Islam, akan tidak
berhenti disitu tetapi akan bersambung pula kepada keturunan Syaidina Husin ra.
Apabila Islam disebut akan dibangkitkan seakan dari timur, maka Nusantara
menjadi foku,s karena pengembangan Islam sebelum penjajahan berhenti di
Nusantara. Dimana akan berhenti maka disitulah akan berangkat kembali, itu
sudah menjadi tertib pada urusan Allah SWT. Dari Timur yaitu Nusantara maka
Islam akan bergerak seakan ke Tanah Arab. Susunan ini sudah sepatutnya
menjelaskan bahwa Islam sekarang sedang berpusat di Nusantara tetapi tanpa
Daulah dan Khalifahnya. Kemana Islam berpusat maka ada dua perkara yang akan
mengiringi Islam yaitu Ahlul Bait dan Al Quran. Jika ditinggalkan salah satu daripadanya
maka akan terjadilah seperti amanah Rasulullah saw.
Inilah
masalahnya yang terjadi sekarang. Bukankah apa yang umat Islam jalankan kepada
ahlul bait Sibaginda, bagaimana perjalanan oleh orang kafir terhadap umat
Islam. Sibaginda sudah memaklumkan bahwa Bani Hasyim akan terpinggir sesetelah
zaman Sibaginda sehinggalah datang Pemuda dari Timur untuk mengembalikan seakan
hak pada yang hak. Apa yang akan terjadi diakhir zaman ini sudah Rasulullah saw
kabarkan. Rasulullah saw adalah sumber cahaya, Syaidina Ali ra seumpama
pintunya dan ahlul bait seumpama kuncinya. Apa yang ada pada umat Islam
sekarang? Ahlul bait bukan milik Syiah. Sunnah bukan milik sunni. Kiblat bukan
milik Wahabi. Islam itu milik Allah. Maka ambillah Islam itu dari sumber yang
dijamin.
"Sesungguhnya
aku meninggalkan bagi sekalian dua peninggalan yang jika sekalian berpegang
padanya tidak akan sekalian sesat sepeninggalanku, Salah satunya lebih besar
dari yang kedua, yaitu kitab Allah azza wajalla seumpama tali penghubung yang
kokoh terentang dari langit sampai kebumi dan ahlil baitku”
Walaupun
ayat Al Quran sudah selesai diturunkan tetapi fungsinya masih diperlukan. Ada
ilmu yang tersembunyi didalam Al Quran dan ahlul bait Sibaginda adalah pemegang
kunci terakhir. Ummul Kitab adalah kunci terakhir kepada semua pembuktian
daripada Allah SWT. Rasulullah saw yang membuka kunci awal Al Quran dan ahlul
bait Sibaginda yang akan mengakhiri tanggung jawab Sibaginda. Dengan terbukanya
kunci terakhir melalui ahlul bait Sibaginda maka akan terbongkarlah segala
kerahasiaan Al Quran yang tersimpan selama ini. Ini menandakan dunia sudah
akhir zaman. Sibaginda yang jalankan tugas di akhir zaman maka ahlul bait
Sibaginda yang akan mengakhiri akhir zaman. Jika Sibaginda berangkat dengan
keadaan asing maka ahlul bait Sibaginda juga akan berangkat dalam keadaan
asing. Yang alpa dan lalai akan terus dialpakan dan dilalaikan dengan segala
kesenangan dunia yang hanya tinggal sedikit saja lagi. Yang memegang pesanan
akan mencari walaupun terpaksa merangkak didalam salji. Yang ingat akan selalu
diingat. Sesungguhnya menghidupkan Islam didunia ini ada tertibnya.
Malaikat
Jibril menyampaikan wahyu dalam bentuk cahaya kepada Rasulullah saw. Rasulullah
saw pula menyampaikan wahyu dalam bentuk perkataan kepada manusia, dalam
kalimat Sibaginda penuh dengan kiasan, sindiran, serta teguran. Inilah
sesunggunhya makna dari isi kandungan Al Quran.
3
kitab yang Allah turunkan melalui penyampain para nabi dan rasulNYa, 3 kitab
tersebut terdiri dari: Injil, Taurat dan Zabur, 3 kitab yang Allah
turunkan tercangkup didalam kitabullah Al Quran (dalam diri Muhammad
Rasulullah SAW.), Kitab Al Quran Terdiri dari 6, 666 ayat tercangkup
didalam 114 surat, dalam 114 surat tercangkup didalam 30 Jus Al Quran,
didalam 30 Jus Al Quran, terdapat dalam 10 Jus pertama berisikan Asal
muasal kehidupan, 10 Jus kedua berisikan rambu-rambu (hokum-hukum Islam)
syariat, 10 Jus yang ketiga berisikan ilmu/pemahaman (Haqiqat)
kehidupan, dalam 30 Jus Al Quran tercangkup didalam Umul Quran (surat
Al Fatiha), dalam surat Al Fatiha tercangkup dalam kalimat :
dalam kalimat
Bismillahirrohmanirrohim tercangkup dalam huruf :
ب
dalam
huruf
ب tercangkup didalam simbol : • (titik)
Apakah
maksud simbul (titik) : yaitu Ketiadaan.
Pemahamannya :
Asal
diri sekalian tiada, berakhir pula dengan tiada,
atau
dihakikatkan "awalnya suci berakhir suci".
“innalillhi
wainna illahirojiun” asalnya dari Allah akan kembali pula sekalian kepada
Allah.
Alkisah :
Satu kisah benar sudah terjadi diantara seorang pemuda
Muslim dan seorang pederi katolik, yang akan membawa sekalian menyikap rahasia
dibalik rahasia.
Seorang
pemuda yang dikejutkan oleh mimpinya supaya pergi ke gereja Samaan. Tiga kali
mimpinya itu berulang.
Lalu
ia bersiap sedia dengan pakaian dan macam yang diberitahu dalam mimpinya itu.
Ia
masuk ke gereja Samaan tanpa disadari oleh Paderi-paderi yang hadir. Dia
sama-sama menanti kedatangan ketua Paderi. Setelah ketua Paderi datang, ketua
Paderi itu tidak dapat berucap.
Ketua
pederi tahu ada orang lain (orang Islam), di dalam gereja itu. Kata Ketua
paderi, "ada orang yang percaya kepada Syariat Muhammad di dalam gereja
ini."
Semua
paderi menjadi gempar dan mereka mahu orang itu di bunuh. Namun ketua paderi
menghalang, sebaliknya ketua paderi meminta orang itu bangun supaya mereka
dapat mengenalinya. pemuda itu pun bangun, tanpa rasa takut (menjalankan mimpi
yang dialami, untuk dijalankannya).
“Baiklah”
ketua paderi berkata, jika engkau ingin selamat keluar dari gereja-(Samaan)
ini, "aku ajukan kepada anda 22 pertanyaan Dan anda harus menjawabnya
dengan tepat", ".
Si
pemuda yang beriman itu, tiada ada keraguan Dan berkata, "Silakan!".
Sang
paderi pun bertanya, :
- Sebutkan satu yang tiada duanya
?,
- dua yang tiada tiganya ?,
- tiga yang tiada empatnya ?,
- empat yang tiada limanya ?,
- lima yang tiada enamnya ?,
- enam yang tiada tujuhnya ?,
- tujuh yang tiada delapannya ?,
- delapan yang tiada sembilannya
?,
- sembilan yang tiada sepuluhnya
?,
- sesuatu yang tidak lebih dari
sepuluh ?,
- sebelas yang tiada dua belasnya
?,
- dua belas yang tiada tiga
belasnya ?,
- tiga belas yang tiada empat
belasnya ?,
- Sebutkan sesuatu yang dapat
bernafas namun tidak mempunyai roh ?,
- Apa yang dimaksud dengan kuburan
berjalan membawa isinya ?,
- Siapakah yang berdusta namun
masuk ke dalam syurga ?,
- Sebutkan sesuatu yang
diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya ?,
- Sebutkan sesuatu yang
diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu ?,
- Siapakah yang tercipta dari
api, siapakah yang diazab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari
api ?,
- Siapakah yang tercipta dari
batu, siapakah yang diazab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari
batu ?,
- Sebutkan sesuatu yang
diciptakan Allah Dan dianggap besar ?,
- Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan Dan dua di bawah sinaran matahari ?.
- Beliau
berkata, Satu yang tiada duanya ialah Allah s. w. t..
- Dua
yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah s. w. t. berfirman, "Dan
Kami jadikan malam Dan siang bagi dua tanda (kebesaran kami). " (Al-Isra':
12).
- Tiga
yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dijalankankan Nabi Musa a. s ketika,
Nabi Khaidir a. s menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika
menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
- Empat
yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.
- Lima
yang tiada enamnya ialah Solat lima waktu.
- Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah s. w. t. menciptakan makhluk.
- Tujuh yang tiada delapannya Allah s. w. t. Menciptakan Tujuh lapis bumi dan Tujuh lapis langi.
- Delapan
yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy AR-Rahman. Allah s. w. t.
Berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan
pada Hari itu delapan orang malaikat men-junjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala)
mereka. " (Al-Haqah: 17).
- Sembilan
yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu:
tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, gadis, kutu
dan belalang.
- Sesuatu
yang tidak lebih dari sepuluh ialah Kebaikan. Allah s. w. t. Berfirman,
"Barang siapa yang berberbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.
" (Al-An'am: 160).
- Sebelas
yang tiada dua belasnya ialah jumlah Kesempurnaan-Kesempurnaan Nabi Yusuf a. s.
- Dua
belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam
firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu
Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu. ' Lalu memancarlah
daripadanya dua belas Mata air. "(Al-Baqarah: 60).
- Tiga
belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Kesempurnaan-Kesempurnaan Nabi
Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
- Adapun
sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai roh adalah waktu Subuh. Allah s. w.
t. ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya akan menyingsing. "
(At-Takwir: 18).
- Kuburan
yang membawa isinya adalah Ikan yang menelan Nabi Yunus a. s.
- Mereka
yang berdusta namun masuk kedalam surga adalah kesempurnaan-saudar Nabi Yusuf,
yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya
kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barangkami,
lalu dia dimakan serigala. " Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata
kepada mereka, " tak ada cercaan terhadap kamu semua. " Dan ayah
mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagi muka pada Rabbku.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (Yusuf:98).
- Sesuatu
yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keldai. Allah s. w. t.
berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keldai. "
(Luqman: 19).
- Makhluk
yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi
Sholeh dan kambing Nabi Ibrahim.
- Makhluk
yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal
Allah s. w. t. berfirman," Kelak dia akan masuk ke dalam api yang
bergejolak" (Al-Lahab: 3). dan yang terpelihara dari api adalah Nabi
Ibrahim. Allah s. w. t. berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan
Ibrahim. " (Al-Anbiya': 69).
- Makhluk
yang terberbuat dari batu adalah Unta Nabi Sholeh, yang diazab dengan batu
adalah tentara bergajah Abrahah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul
Kahfi (penghuni gua).
- Sesuatu
yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah Tipu Daya wanita,
bagimana firman Allah s. w. t. ? "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu
Sangatlah besar. " (Yusuf: 28).
- Adapun
pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari
maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan
Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua di siang
hari.
Setelah
menjawab pertanyaan yang dilontarkan Ketua paderi (tanpa kita sadari
sesengguhnya keIslaman itu sudah dipahami oleh orang-orang diluar Islam) pemuda
ini balik bertanya,
"Apakah
kunci syurga itu?"
Mendengar
pertanyaan itu lidah Ketua paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan
rupa wajahnya pun berubah disebabkan “kemunafiqkannya”. Dia berusaha
menyembunyikan kebimbangannya, namun tidak berhasil. Seluruh Paderi yang hadir
di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia
coba mengelak. Mereka semua yang hadir di gereja itu berkata, "Anda telah
melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya dia jawab, sementara dia hanya
memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!. "
Ketua
paderi tersebut berkata, Sungguh aku tahu jawabannya, namun aku takut kalian
marah."
Mereka
semua (padir yang hadir) menjawab, "Kami akan jamin keselamatan
anda".
"Ketua
paderi pun berkata", Jawabnya yaitu :
"Asyhadu
Allah Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah."
Lantas
ketua paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama
Islam. Sungguh Allah Swt. telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka
dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.
(Kisah
tersebut dipetik dan disusun dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah)
cerita sebenarnya diyakini dari pengalaman seorang tokoh Islam Abu Yazid Al-Busthami, terdapat versi lain yang mengandung 50 soalan paderi Kristian tersebut.
SEKALIAN
!, :
Jika
sudah memahami apakah KUNCI-KUNCI SYURGA ITU 'THE KEYS OF KINGDOM OF
HEAVEN'...
Rahsia
yang diabadikan pada lencana Paus Vatikan dan dibawa ke mana-mana oleh beliau.
Inilah
rahsia yang tersembunyi pada The Crossed Key.
Orang-orang
yang sesat di kalangan Kristian tidak tahu rahsia ini, karena rahsia asal telah
dimusnahkan semasa era Paulus dan setelah persidangan Nicea yang menyaksikan
kitab Injil diseleweng besar-besaran dan sejumlah besar manuskrip-manuskrip
asli para pengikut Hawariyyun dibakar atau ditanam.
Miftahul
Jannah...
Inilah
dia rahsia yang diucapkan oleh Jesus Christus kepada Peter The Fisherman pada
hari yang bertuah itu. Dua baris ayat yang dihapus dengan penuh dengki dan
khianat para Yahudi Mason dan Illuminist-Christian yang tidak dapat menerima
kehadiran seorang Rasul penutup para Nabi dari kalangan orang-orang Arab
(Quraiz). golongan mereka merasa lebih mulia atau lebih tinggi lebih dulu
memahami Alkitab hingga timbulah rasa dengki. Permusuhan ini akan terus berlansung
sampai dengan akhir Zaman (pengikut Rasulullah dan pengikut
Yahudi/Christian).
Peganglah Dua Kunci ini Baik-baik.
Kita Mengetahui Kunci Syurga dan Mahaminya, Jangan Hilangkan Kunci
itu Semasa Menghadap Tuhan di Akhirat Nanti.
MARI
KITA BERJANJI PADA TUHAN DAN DIRI SENDIRI...
Kita tidak akan hilangkan kunci...
kita tidak akan hilangkan kunci...
kita tidak akan hilangkan kunci...
Rujukan
'Miftahul Jannah' dari sumber Islam. Muaz bin Jabal Radiallahu-Anhu
meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda.
“A-a
kunci syurga ialah mengakui kalimah La Ilaha Illallah (Riwayat Imam
Ahmad).
Barangsiapa
yang pada akhir kalimatnya mengucapkan "La ilaaha illallah" maka ia dimasukkan
kedalam surga" (HR. Hakim).
Imam
Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam Shahihnya, bahwa seorang pernah
bertanya kepada Imam Wahab Ibn Munabbih: “ Bukankah Laa ilaaha illallah itu
kunci syurga?”
Wahab
menjawab: “ Benar, akan tetapi tidaklah bagi setiap kunci itu melainkan ia
mempunyai gigi. Jika sekalian membawa kunci yang bergigi, maka pintu syurga
akan di bukakan untukmu, jika tidak maka pintu tak akan di bukakan untukmu”
“Gigi”
yang dimaksudkan ialah bukan sekedar menyebut kalimah syahadah tetapi
memahaminyalebih dalam serta melaksanakan apa yang dimaksudkan darinya.
Dari
Jabir bin Abdullah, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi
Wasallam bersabda: Zikir yang paling mulia ialah La Ilaha Illallah dan doa yang
paling baik ialah Alhamdulillah. (Riwayat Al-Imam Ibnu Majah).
Dari
Abu Hurairah Radiallahu-Anhu, ia berkata: Bersabda Rasulullah Sallallahu Alaihi
Wasallam: “Yang akan mencapai kebagiaan dan keuntungan melalui syafaatku ialah
orang yang mengucapkan kalimah La Ilaha Illallah dengan hati yang ikhlas”.
(Riwayat Al-Imam Al-Bukhari).
Dari
Zaid bin Arqam Radiallahu-Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi
Wasallam bersabda yang maksudnya: “Barangsiapa yang mengucapkan La Ilaha
Illallah dengan ikhlas, dia akan dimasukkan ke dalam syurga. ” Lalu ditanyakan
kepada baginda: “Bagaimaah yang dimaksudkan dengan ikhlas itu? Rasulullah
Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Ikhlas itu ialah yang mencegah dari
mejalankankan perbuatan-perbuatan yang haram”. (Riwayat Al-Imam
At-Thabrani).
Dari
Umar Radiallahu-Anhu meriwayatkan bahwa beliau mendengar Rasulullah Sallallahu
Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Aku mengetahui satu kalimah yang
tidaklah seorang hamba pun yang mengucapkannya dan membenarkannya dengan hati
kemudian ia mati dengannya melainkan haramlah ke atasnya neraka jahanam. Kalimah
itu ialah “La Ilaha Illallah”. (Riwayat Al-Imam Al-Hakim).
Dari
Ibnu Abbas Radiallahu-Anhuma bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam
bersabda yang bermaksud: “Dia yang diriku ditangannya, jika sekiranya segala
langit dan bumi dan siapa yang ada padanya dan apa-apa yang ada di antaranya
dan apa-apa yang ada di bawahnya diletakkan disebelah dacing dan kalimah La
Ilaha Illallah disebelah yang lain, maka dacing kalimah (La Ilaha Illallah)
itulah yang lebih berat”. (Riwayat Al-Imam At-Thabrani).
- Juga
diingatkan ketika Nabi Isa a. s berkata kepada Peter, tidaklah baginda
bertutur dalam bahasa Arab atau dalam bentuk 100% kalimah syahadah dalam
bahasa Arab, tetapi di dalam bahasa Aramaik Kuno yang konsepnya tetap satu
yaitu Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad itu pesuruh Allah.
- Dan
Nabi Isa sudah tentu maklum tentang kedatangan Nabi Muhammad s. a. w
sesudahnya,"Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai
Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan
Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad). " Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir
yang nyata. "(Ash Shaff 61:6).
Sabda
Rasullah saw : Islam itu tinggi dan tiada yang lebih tinggi darinya. (Riwayat
Bukhari).
"Sesungguhnya
agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang
yang Telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. barangsiapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah Sangat cepat hisab-Nya. " (Ali
Imran ayat 19).
Isi
Kandungan :
Firman Allah tersebut diatas, dapatlah sekalian pahami :
“Karena
kedengkianlah yang timbul didalam diri sekalian menjadikan sekalian
berselisih”, Allah menetapkan suatu ketetapan yang nyata “tiada berselisih
orang-orang yang Telah diberi Al Kitab”. (Ali Imran ayat 19).
Kisah
bagaimana Saidina Umar Al Khatab memeluk Islam, pada zaman Muhammad Rasulullah
SAW. Setelah Saidina Umar Al Khatab
membaca Al Kitab(memahami Al Kitab/diberi Allah Al Kitab), beliau pun memahami
lalu menangis, bergenang air mata, bercucuran jatuh membasahi pipinya. Seperti
tiba tiba didatangi suasana yang luar bisa, dari bengis bertukar baik, dari
panas bertukar sejuk dan dari jahil bertukar alim, menghadap Rasulullah lalu
memeluk Sibaginda akhirnya memeluk Islam.
Begitu
juga sebaliknya rahsia yang diucapkan oleh Jesus Christ kepada Peter The
Fisherman pada hari yang bertuah itu. Dua baris ayat yang mereka sekalian
pahami dihapus dengan penuh dengki dan khianat para Yahudi Mason dan
Illuminist-Christian yang tidak dapat menerima kehadiran seorang Rasul penutup
para Nabi (Muhammad Rasulullah SAW). dari kalangan orang-orang Arab(Quraiz).
Permusuhan
ini akan terus berlansung sampai dengan akhir Zaman(pengikut Rasulullah dan
pengikut Yahudi/Christian).
Kedengkian
dan Iri Hati
Kedengkian,
iri hati itu ditimbulkan dari ego diri bahkan membawa diri kepada sombong dan
ujub, sifat keji yang tercela yang bakal menghapuskan segala amalan sekalian,
rasa ego diri timbul ada rasa memiliki (kepahaman, kekayaan, jabatan serta
keluarga yg tersohor).
Haq
qulyakin sesunggunya sekalian itu milik Allah, pada akhinya kembali jua kepada
Allah.
Dengan
kedengkian yang dalam menimbulkan sekalian tiada sampai akan rasa ihklas
(legowo) menerima apa yang sudah ditaqdirkan, juga akan menjadikan permusuhan
diantara sekalian.
Hal
ini (kedengkian ), akan berlansung hingga akhir zaman, baik dalam diri
sekalian, keluarga kita, saudara-saudara kita juga handai tolan. Nau zubillah
min zaliq.
Sebelum
menjawab persoalan dalam tulisan ini yang sudah dijabarkan di atas lebih baik
kita renung ayat al-Quran berikut:
"Hai
pembesar-pembesar siapakah diantar kamu sekelian sanggup membawa singgahsananya
kepada ku sebelum mereka datang kepada ku bagi orang-orang yang berserah
diri".
"Berkata
Ifrit (yang cerdik) itu dari golongan jin, "aku akan datang kepadaku
dengan membawa singgahsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat
dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat
dipercayai".
"Berkatalah
seorang yang mempunyai ilmu dari al-Kitab; " Aku akan membawa singgahsana
itu kepada mu sebelum matamu berkedip. "
"Maka
tatkala Sulaiman melihat singgahsana itu terletak di hadapannya, ia pun
berkata; “Ini termasuk kurniaan Tuhanku untuk menguji aku, apakah aku bersyukur
atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barangsiapa
yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. ” (An-Namli,
ayat 38-40)"
Jawapannya
ialah ;
Sulaiman
AS. tiada mempunyai rasa kedengkian, iri hati yang ditimbulkan dari ego diri
walaupu beliu serang pembesar (pimpinan) bahkan membawa diri kepada sombong dan
ujub, sifat keji yang tercela yang bakal menghapuskan segala amalan (kekayaan
diri/roh).
Nabi
Sulaiman AS. menerima apa yang sudah ditaqdirkan seorang rasul tiada diberi
kemampuan untuk memindahkan singsana tersebut, serta menjalaninya sehingga
sampailah rasa ihklas(legowo) pada diri Sulaiman AS, Sulaiman AS. pun
berkata; “Ini termasuk kurniaan Tuhanku untuk menguji aku, apakah aku bersyukur
atau mengingkari (akan nikmat-Nya).
Nabi
Sulaiman AS. pun pada akhirnya mencapai kekayaan yang tartinggi disisi Tuhannya
dengan sifat sabar, taat, patuh, tawakkal dan taqwa, melalui amalan yang sudah
sampai pada pemahamannya (Al Kitabullah).
Lain
pula yang di alami Musa AS. Ia pun tanpa tersengaja (Ria’) pada suatu seketika
merasa di dalam dirinya; bahwa tiada yg tinggi derajatnya selain ia, ia merasa
Rasul pilihan Tuhannya serta paham akan segala-galanya, maka ia mendapatkan
ujian dalam dirinya melalui perintah Allah untuk menemui Nabi Khaidir AS di
tengah laut, dalam menjalankan ujian yang ia jalani ”( kesilapan yang
dijalankankan Nabi Musa AS, (1).Nabi Khaidir AS menenggelamkan sampan,
(2).membunuh seorang anak kecil dan (3).ketika menegakkan kembali dinding yang
hampir roboh)”, tiada Musa AS mampu menjalankan 3 larangan diperintahkan Allah
melalui Nabi Khaidir AS karena kesombongannya. Musa AS pun pada akhir ujian
(dalam diri) yang dijalaninya menyerahkan urusan sekalian kepada Allah, Musa AS
memahami betul derajat yang lebih tinggi ialah: disisi Tuhannya jika Allah
berkehendak, Cukup “Kun fayakun” maka jadilah.
Dalam
Tulisan ini sampailah pada puncaknya: Ciptaan Allah tiada akan putus-putusnya,
Allah memperlihatkan sifat zat Ciptaanya kepada diriNya melalui Rasul-rasul
pilihannya, tanpa terkecuali melalui sekalian yang sudah dihidayahkan untuk
menjalankannya dengan keihklasan.
“Alhamdulillah
hirobbil ‘alamin”.
Bagaimana
Asif (ahli Kitab) mampu memindahkan Istana Balqis. Asif memindahkan Istana Balqis
cukup mudah yaitu dengan niat di dalam hati saja. Walaupun Asif hanya sekedar
berniat, tetapi “niat” yang dicetuskan dalam hati Asif tidak sama dengan kita
sekalian (orang awam). Niat yang dihidayahkan Allah oleh Asif
sebenarnya “berkaedah”. Dan (niat Asif) sejenis kaedah teknologi yang
berkaitan amalan-amalan tarekat dalam ilmu tasawuf. Niat beliau telah disokong
oleh suatu teknologi tasawuf yang diberi nama Keramat Dunia Ke-19. Dalam
kitab Lum’atul Aurad karangan Wan Ali Bin Abdul Rahman Al-Kelantani ada
membahaskan bahwa ketika Asif berniat ‘menghadirkan’ istana Balqis, Asif telah
menyertakan sekali dalam niatnya kalimah “Yaa zaljalaa.. liwal ikram…”.
Ulama’-ulama’
tasawuf keseluruhannya menyetujui bahwa martabat teknologi yang dimiliki Asif adalah
antara tertinggi dikalangan manusia awam (tidak termasuk Nabi & Rasul).
Teknologi keramat Asif sudah berada di puncak teknologi tasawuf yang dinamakan
capaian akhir “Kun fayakun”.
Pembahasan
panjang lebar tentang martabat-martabat keramat seperti ini juga boleh didapati
dalam kitab Syarah Hikam dan Sairus As-Salikin. Apakah Keramat Dunia
KE-19?, Keramat Dunia Ke-19 atau ringkasnya KDK-19 ialah suatu martabat ilmu
yang dianugerahkan Allah SWT kepada insan-insan yang telah mencapai tahap
kekasih Allah. Siapa saja boleh memperolehnya asalkan bertaqwa, berzuhud,
tawadu’, khusuk dan beramal soleh (kehalifaan).
KDK-19
tidak boleh diperoleh hanya dengan kuat beribadat dan berzikir, terdapat kaedah-kaedah
tertentu yang mesti diikuti dan dipandu oleh guru tarekat dan mursyid untuk
memperolehnya. Keramat Dunia Ke-19 bermaksud siapa yang memilikinya akan
mampu menghadirkan atau mengadakan sesuatu benda, kejadian atau menjalankan
hanya dengan niat di dalam hati. ”Dalam arti kata lain apa yang terlintas di hati akan
dimakbulkan Allah”.
Peringkat-Peringkat
Keramat Dunia.
Di
dalam kitab tasawuf telah diterangkan dengan nyata akan KDK-1 hingga KDK-20.
KDK boleh diringkaskan bagi visi akhir seseorang ahli tarekat. Tetapi ada juga
ahli tarekat yang tiada langsung mendapat KDK ini, cuma sekedar mendapat
keramat-keramat yang bisa seperti menyembuhkan penyakit, berkomunikasi jarak
jauh atau berjalan di atas air.
Berikut
teknologi KDK (Keramat Dunia) :
- KDK-1
: Peringkat ini Allah amat kasihkan dan memuji-muji nama mereka (ahli
tasawuf). Alangkah bertuah dan mulianya mereka ini karena senantiasa
dipuji Allah.
- KDK-2
: Allah sendiri mengucap terima kasih kepada mereka. Sekiranya kita diucap
terima kasih oleh seorang yang hina pun sudah cukup baik, apalagi jika
Allah sendiri yang mengucapkannya.
- KDK-3
: Allah Taala Sangat kasih dan cinta akan mereka. Jika seorang raja
mencintai kita sudah cukup untuk kita bermegah dan mendapat faedah,
apalagi raja sekian alam sendiri yang cintakan kita.
- KDK-4
: Allah Taala sendiri menjadi wakil untuk mengurus urusan mereka.
- KDK-5
: Allah Taala menjamin rezeki ke atas mereka ke mana saja mereka
pergi.DK-6 : Allah Taala mengawal tubuh badan mereka dari disakiti musuh.
- KDK-7
: Allah Taala menjadi sahabat teman setia mereka.
- KDK-8
: Ahli sufi berjiwa besar dan tidak terasa terhina memberbuat kerja-kerja
yang tidak disukai orang. Malah mereka tidak suka ditolong orang hatta
raja sekalipun.
- KDK-9
: Tinggi hemah dan kezuhudan seta tidak sedikit pun ternoda dengan
kemegahan dunia.
- KDK-10
: Kaya hati, tenteram dan aman. Tidak terkejut dengan kekayaan baru yang
datang dan tidak pula susah hati bila ditimpa kemiskinan.
- KDK-11
: Bersinar-sinar nur hati mereka hingga dapat memberi petunjuk kepada
orang ramai tentang ilmu-ilmu rahsia, hikmat-hikmat yang tidak dapat
diberi oleh manusia bisa.
- KDK-12
: Senantiasa berlapang dada sehingga bala yang besar tidak mampu langsung
menggundah-gulaan jiwa mereka.
- KDK-13
: Wajah mereka senantiasa terpancar sinar kehebatan dan mampu merebahkan
orang yang melihat atau musuh yang mendekati hatta raja yang zalim sekali
pun.
- KDK-14
: Allah Taala melimpah keberkatan pada segala pergerakan tubuh dan
jalankan mereka seperti tempat tidur, bekas makan dan tempat duduk
sehingga diambil orang untuk keberkatan. Malah yang bersahabat dengan
mereka juga mendapat tempias ilmu-ilmu keramat mereka.
- KDK-15
: Mereka menguasai lipat jalan bumi, udara dan air sehingga jika
dikehendaki terbang di udara atau menyelam di laut dalam niscaya
diperkenankan Allah.
- KDK-16
: Mereka dapat menunduk dan menjikan segala jenis binatang buas malah
binatang itu dapat dijadikan khadam suruhan pula.
- KDK-17
: Mereka dianugerahkan perbendaharaan bumi. Sekiranya mereka mengkehendaki
harta karun itu timbul dari perut bumi niscaya berprilaku. Mereka juga
mampu mendatangkan rezeki (makanan) sendiri jika terasa kelaparan.
- KDK-18
: Mereka menjadi tumpuan orang ramai Kepada orang yang berhajat berkasih
kepada Allah wajarlah dijadikan mereka ini bagi wasilah. Berkhadamlah
dengan mereka ini mudah-mudahan akan sampai makrifat kepada Allah.
- KDK-19
: Apa saja yang terlintas di hati atau tergerak lidah untuk meminta
sesuatu hajat niscaya tercapailah hajat mereka.
- KDK-20
: Terjatuh mesra kasih orang ramai apabila terpandang mereka.
Kesimpulan
:
Dajjal
tahu siapa Asif bin Barqiya, apa kehebatannya dan ini bukan sesuatu jangkauan
karena Dajjal mampu mendapat kesempurnaan berikut melalui Iblis laknatullah.
Dajjal
itu tidak mampu meniru dan mencipta ilmu tasawuf karena ilmu makrifat itu
berkaitan kezuhudan hati.
Dajjal
tidak mampu mencipta teknologi ini karena ia berasaskan wirid dan zikir. “Zikir tidak boleh dilihat
kehebatannya, hanya boleh didengar".
Menyadari
kekurangan ini Dajjal terpaksa berhempas pulas menggunakan tenaga elektrik dan
cahaya untuk menandingi ilmu tasawuf ini. Eksperimen Phildephia sudah menjalani beratus-ratus
ujian tanpa diketahui. Ini bukanlah bermakna Dajjal masih diperingkat tenaga
elektrik, Dajjal sudah mempunyai teknologi cahaya yang dikenal UFO. Cuma Dajjal
belum bersedia menimbulkan teknologi itu di tengah-tengah masyarakat sekarang
karena ia belum sesuai. Penggunaan cahaya, akan berprilaku juga seperti
kita memunculkan gambar di skrin televisyen zaman dahulu. Idea teknologi ini
akan didetikkan di otak salah seorang terpilih (the chosen one) tidak lama
lagi. Dengan hebahnya teknologi itu maka hampirlah saat perang dunia akhir
zaman.
Setelah
kewafatan Sibaginda (Muhammad SAW) maka cahaya wahyu itu diwariskan pula kepada
ahlul bait Sibaginda. Jika berhubungan ahlul bait dengan manusia terputus maka
terputuslah cahaya Al Quran dengan manusia. Manusia boleh terus
menggunakan Al Quran tetapi apa arti Al Quran tanpa cahayanya. Nur Muhamad seumpama cermin yang
membiasakan Nur Ilahi ke hati manusia. Maka Nur Ilahi pada Al Quran dibiaskan
ke Rasulullah saw dan seterusnya cahaya itu dibiaskan ke Syaidina Ali ra.
Cahaya itu terpecah dua ke Syaidina Hasan ra. dan seterusnya kepada ahlul bait
yang bertaraf Imam dan cahaya itu bersatu kembali pada Nur muhamad (Rasulullah
saw). Dimana ia berangkat disitu akan berakhir.
Manusia
yang bersama cahaya itu seumpama kaum Nuh yang menaiki bahtera itu.
Rasulullah
saw bersabda :
“Ketahuilah,
sesungguhnya perumpamaan Ahlul Baitku diantara kalian adalah seperti kapal Nuh
diantara kaumnya. Barangsiapa menaikinya , iapun selamat dan siapa tartinggal
olehnya, iapun tenggelam, ” ( HR. Al Hakim ).
Ulama-ulama
juga menjadi wakil untuk menyampaikan ajaran Islam kepada manusia. Ulama
Pewaris Nabi adalah ulama yang berba’iat dengan wakil Rasulullah saw. Jika
ulama itu tidak berba’iat dengan wakil Rasulullah saw maka dia itu Ulama
Pewaris siapa ?
Khianat
Pada Rasul
Taraf
maksum menjadikan setiap ucapan dan perjalanan Rasulullah saw itu dipelihara
dan dijamin oleh Allah SWT daripada sebarang kecacatan dan kebatilan. Begitu
juga dengan Al Quran.
Al Quran dipelihara dan dijamin oleh Allah SWT dari sebarang kecacatan dan
kebatilan. Sebab itulah didalam surah al Baqarah pada ayat kedua Allah swt
telah memberikan jaminan bahwa Al Quran itu diturunkan tanpa ada keraguan
padanya. Sebelum Allah SWT menurunkan Al Quran untuk dijadikan panduan dan
ikutan, Allah SWT terlebih dulu mengutuskan RasulNya yang boleh dijadikan
panduan dan ikutan. Ini menunjukkan bahwa Rasulullah saw dan Al Quran mempunyai
persamaan yang kedua-duanya wajib dijadikan panduan dan ikutan. Pertalian
diantara Rasulullah saw dengan umat Sibaginda tidak putus sesetelah kewafatan
Sibaginda sepertimana tidak putusnya Al Quran dengan umat Islam karena fungsi
diantara keduanya perlu hidup selagi mana manusia memerlukannya.
Oleh
karena fungsi Sibaginda dan Al Quran tidak dapat dipisahkan maka setelah
Sibaginda wafat tugas Sibaginda disambung oleh 4 jenis wakil yaitu :
1.
Khalifah,
2.
Mujadid,
3.
Imam,
4.
Ulama.
Fungsi
keempat-empat wakil diatas itu berbeda diantara satu dengan yang lain. Mereka
mempunyai bidang kuasa masing-masing dan taraf mereka tidak boleh ditentukan
seperti hiraki atau lantikan daripada mana-mana manusia maupun yang
bertaraf Raja. Kuasa melantik 4 jenis wakil diatas itu adalah hak mutlak
Allah SWT.
Rasulullah
saw itu wakil Allah SWT dan bukan wakil manusia. Rasulullah saw yang diutuskan
oleh Allah SWT kepada manusia dan bukan sebaliknya. Oleh itu Rasulullah saw
adalah wakil Allah SWT yang diutuskan untuk menyampaikan Islam dan seterusnya
memimpin umat Islam melalui sebuah Daulah Islam bagi pihak Allah SWT. Hanya
wakil Allah SWT yang Allah SWT lantik saja yang akan dipelihara dan diberi
jaminan oleh Allah SWT untuk menguruskan apa-apa tanggung jawab yang diserahkan
oleh Allah SWT kepada wakilNya itu. Allah SWT tidak akan memberi apa-apa
jaminan kepada mana-mana orang yang dilantik oleh manusia bagi wakil Allah SWT
dibumi.
Khalifah,
Imam, Mujadid dan Ulama Pewaris Nabi juga bukanlah wakil manusia tetapi mereka
adalah wakil Allah SWT. Apakah wajar manusia melantik wakil Allah SWT. Apakah
wajar pula manusia menolak wakil Allah SWT yang diutus untuk memimpin manusia
ke jalanNya ?
Rasulullah
saw diutuskan ke dunia untuk menyempurakan 3 tugas besar yaitu :
1.
Menyempurnakan Islam,
2.
Menyampaikan Islam,
3.
Menubuhkan Daulah Islam.
Setelah
ketiga-tiga tugas diatas disempurnakan oleh Sibaginda saw. maka Sibaginda pun
diwafatkan dengan keadaan bimbang apa yang akan berprilaku kepada umat
Sibaginda. Hampir semua yang diperingatkan oleh Sibaginda kepada umat Islam
diakhir zaman ini diabaikan. Islam sudah tinggal nama, Al Quran hanya tinggal ayat,
Mesjid terlihat indah tapi tiada hidayah, umat Islam ditindas dan dihina,
urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, yang benar dikatakan salah dan
yang salah dikatakan benar, ahli ibadah yang jahil dan ulama yang fasik,
golonggan 'Ruwebidhah' dll.
Hampir
semuanya buruk belaka, baik soal mempertahankan Islam mempertahankan Iman,
mempertahankan hak dll. yang herannya umat Islam masih jahil dengan
pemahaman-pemahaman yang meruntuhkan Islam sekarang. Sepatutnya diketepikan
tetapi diambil, dan yang sepatutnya diambil tetapi diketepikan pula. Islam
diturunkan dalam satu paket yang lengkap dan tidak boleh dipisahkan diantara
satu dengan yang lain.
Yang diambil umat Islam hari ini adalah kulitnya saja, isinya
ditinggalkan. Pelajar-pelajar Islam ribuan jumlahnya tetapi semuanya
diberikankan kulitnya sajam, ini merugikan Islam. Mereka sepatutnya
dilengkapkan dengan isinya sekali. Hanya Sekedar menghafal dan mempelajari
kaedah-kaedah untuk mempercantik kulit saja tidak akan membawa kemajuan kepada
umat Islam. Jika ini diteruskan maka tidak akan ada lagi manusia seperti
Al Kindi, Al Farabi atau Ibnu Sina dikalangan umat Islam. Pelajar-pelajar
inilah yang sepatutnya menjadi pelapis yang akan memperkayakan umat Islam
dengan ilmu-ilmu yang diperlukan dizaman ini. Apakah dengan ilmu-ilmu
syariat saja umat Islam dapat menguasai dunia ini, “TIDAK MUNGKIN SAMA SEKALI”.
Semangat untuk berjuang mungkin ada. tetapi dengan ilmu-ilmu apa?
Mempertahankan agama saja belum tentu, inikan akan menawan dunia. Umat
Islam harus sadar dari mimpi disiang hari. Realiti yang diperlukan dan bukan
ceramah atau himpunan untuk menunjukkan rasa kebencian terhadap musuh-musuh
Islam. Di dalam Al Quran tersembunyi ilmu yang cukup untuk menawan dunia,
ilmu yang sesuai untuk akhir zaman ini. Begitulah kuasanya Allah SWT
yang dapat menyerahkan kuasa untuk memerintah dunia ini kepada umat Islam jika
umat Islam sanggup taat sepenuhnya kepada Allah SWT. Tugas umat Islam pada
setiap zaman ialah membantu untuk menyempurnakan tugas-tugas Rasulullah saw samasaja
bersama Rasulullah saw atau wakil-wakil Sibaginda. Jika manusia berbuat sesuatu
yang boleh mencacatkan atau mengagalkan tanggung jawab tersebut diatas, maka
manusia itu mengkhianati Rasulullah saw.
Mengkhianati
Rasulullah saw berarti mengkhianati Allah SWT. Jika 3 tugas diatas tidak
sempurna ini bermakna manusia tidak meletakkan dan sekali gus tidak menerima
kerajaan Allah SWT dibumi. Ini juga bermakna manusia tidak mengambil Allah SWT
bagi Pemimpin kepada manusia. Apabila manusia tidak mengambil Allah SWT bagi pemimpin
maka sekali gus manusia tidak mengambil Allah SWT bagi Tuhan mereka. Apakah
sanggup anda semua berberbuat demikian.
Disimpulkan
:
Menolak
wakil Rasulullah saw berarti menolak Rasulullah saw. Menolak Rasulullah saw
berarti menolak Allah SWT.
Apakah ini terjadi atau tidak maka nilailah sendiri, manusia selalu alpa dan
lalai. Di mulutnya mengucapkan Allah dan Rasul setiap hari, tetapi tidak
sadar dia sedang mengkhianati Allah dan Rasul. Mulut mengucapkan tapi hati
mereka mati sebenarnya. Jika umat Islam melantik pemimpin selain daripada wakil
Rasulullah saw maka mereka seperti langsung atau tidak langsung menolak Allah
SWT. Bernaunglah mereka dibawah pemimpin itu untuk kesenangan didunia
ini. Solat mereka sudah tidak berarti kepada Allah SWT. Jika solat sudah tidak
berarti maka faham-fahamlah sendiri.
Pilihan
untuk bersama Allah SWT atau tidak, untuk ke syurga atau neraka, terletak
ditangan anda sendiri.
Lana 'amaluna walakum 'amalukum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar