Sabtu, 05 Oktober 2013

IMAN, ISLAM Dan INSAN KAMIL Part03


AL QURAN & AHLUL BAIT


Persoalan yang ingin dikemukakan disini ialah apakah kaitannya diantara ahlul bait Rasulullah saw dengan Al Quran? Kenapakah Rasulullah saw menyebut keduanya tidak akan terpisah sehingga hari kiamat? Apa yang tersirat dibalik maksud kata-kata Rasulullah saw itu ?

Sudah menjadi kelaziman Rasulullah Saw. memberbuat kiasan melalui hadis-hadis Sibaginda, hanya yang bisa memahami apa yang dikiasnya lalu menzohirkan. Rasulullah saw pernah menyebut bahwa Syaidina Ali bersama Al Quran dan Al Quran bersama Syaidina Ali. Persoalan yang begini sepatutnya menjadi tumpuan ulama-ulama diakhir zaman ini supaya dapat diperjelaskan kepada umat Islam apa yang tersirat dibalik kiasan Rasulullah saw itu. Jawabnya dizaman Rasulullah sahabat Rasulullah yang termuda adalah Syaidina Ali maka tampuk penerusnya pastilah Syaidina Ali, begitu juga disaat sekarang penerus ulama adalah kaum remaja (yang muda-muda) Ini menjawab kepada masalah umat Islam diakhir zaman ini.
Kalau dilihat kepada asalmuasal Rasulullah saw, akan berakat dari Nabi Adam as. Ini bermakna pertalian kenabian itu berpuncak dari sumber yang satu. Daripada Rasulullah saw pula asalmuasal itu bersambung kepada Syaidina Hasan ra dan Syaidina Husin ra, daripada keturunan Syaidina Hasan ra Islam berkembang ke Nusantara melalui Maulana Malik Ibrahim. Ini bermakna bangsa Arab dan Bumi Nusantara mendapat Islam daripada Rasulullah saw dan ahlul bait Sibaginda.
Arab dan Bumi Nusantara menjadi dua kaum terbesar penganut agama Islam, akan tidak berhenti disitu tetapi akan bersambung pula kepada keturunan Syaidina Husin ra. Apabila Islam disebut akan dibangkitkan seakan dari timur, maka Nusantara menjadi foku,s karena pengembangan Islam sebelum penjajahan berhenti di Nusantara. Dimana akan berhenti maka disitulah akan berangkat kembali, itu sudah menjadi tertib pada urusan Allah SWT. Dari Timur yaitu Nusantara maka Islam akan bergerak seakan ke Tanah Arab. Susunan ini sudah sepatutnya menjelaskan bahwa Islam sekarang sedang berpusat di Nusantara tetapi tanpa Daulah dan Khalifahnya. Kemana Islam berpusat maka ada dua perkara yang akan mengiringi Islam yaitu Ahlul Bait dan Al Quran. Jika ditinggalkan salah satu daripadanya maka akan terjadilah seperti amanah Rasulullah saw.
Inilah masalahnya yang terjadi sekarang. Bukankah apa yang umat Islam jalankan kepada ahlul bait Sibaginda, bagaimana perjalanan oleh orang kafir terhadap umat Islam. Sibaginda sudah memaklumkan bahwa Bani Hasyim akan terpinggir sesetelah zaman Sibaginda sehinggalah datang Pemuda dari Timur untuk mengembalikan seakan hak pada yang hak. Apa yang akan terjadi diakhir zaman ini sudah Rasulullah saw kabarkan. Rasulullah saw adalah sumber cahaya, Syaidina Ali ra seumpama pintunya dan ahlul bait seumpama kuncinya. Apa yang ada pada umat Islam sekarang? Ahlul bait bukan milik Syiah. Sunnah bukan milik sunni. Kiblat bukan milik Wahabi. Islam itu milik Allah. Maka ambillah Islam itu dari sumber yang dijamin.
"Sesungguhnya aku meninggalkan bagi sekalian dua peninggalan yang jika sekalian berpegang padanya tidak akan sekalian sesat sepeninggalanku, Salah satunya lebih besar dari yang kedua, yaitu kitab Allah azza wajalla seumpama tali penghubung yang kokoh terentang dari langit sampai kebumi dan ahlil baitku”
Walaupun ayat Al Quran sudah selesai diturunkan tetapi fungsinya masih diperlukan. Ada ilmu yang tersembunyi didalam Al Quran dan ahlul bait Sibaginda adalah pemegang kunci terakhir. Ummul Kitab adalah kunci terakhir kepada semua pembuktian daripada Allah SWT. Rasulullah saw yang membuka kunci awal Al Quran dan ahlul bait Sibaginda yang akan mengakhiri tanggung jawab Sibaginda. Dengan terbukanya kunci terakhir melalui ahlul bait Sibaginda maka akan terbongkarlah segala kerahasiaan Al Quran yang tersimpan selama ini. Ini menandakan dunia sudah akhir zaman. Sibaginda yang jalankan tugas di akhir zaman maka ahlul bait Sibaginda yang akan mengakhiri akhir zaman. Jika Sibaginda berangkat dengan keadaan asing maka ahlul bait Sibaginda juga akan berangkat dalam keadaan asing. Yang alpa dan lalai akan terus dialpakan dan dilalaikan dengan segala kesenangan dunia yang hanya tinggal sedikit saja lagi. Yang memegang pesanan akan mencari walaupun terpaksa merangkak didalam salji. Yang ingat akan selalu diingat. Sesungguhnya menghidupkan Islam didunia ini ada tertibnya.
Malaikat Jibril menyampaikan wahyu dalam bentuk cahaya kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw pula menyampaikan wahyu dalam bentuk perkataan kepada manusia, dalam kalimat Sibaginda penuh dengan kiasan, sindiran, serta teguran. Inilah sesunggunhya makna dari isi kandungan Al Quran.
3 kitab yang Allah turunkan melalui penyampain para nabi dan rasulNYa, 3 kitab tersebut terdiri dari: Injil, Taurat dan Zabur, 3 kitab yang Allah turunkan tercangkup didalam kitabullah Al Quran (dalam diri Muhammad Rasulullah SAW.), Kitab Al Quran Terdiri dari 6, 666 ayat tercangkup didalam 114 surat, dalam 114 surat tercangkup didalam 30 Jus Al Quran, didalam 30 Jus Al Quran, terdapat dalam 10 Jus pertama berisikan Asal muasal kehidupan, 10 Jus kedua berisikan rambu-rambu (hokum-hukum Islam) syariat, 10 Jus yang ketiga berisikan ilmu/pemahaman (Haqiqat) kehidupan, dalam 30 Jus Al Quran tercangkup didalam Umul Quran (surat Al Fatiha), dalam surat Al Fatiha tercangkup dalam kalimat :

dalam kalimat Bismillahirrohmanirrohim tercangkup dalam huruf :
    ب 
dalam huruf   ب tercangkup didalam simbol : (titik)

Apakah maksud simbul (titik) : yaitu Ketiadaan.

Pemahamannya :
Asal diri sekalian tiada, berakhir pula dengan tiada,
atau dihakikatkan "awalnya suci berakhir suci".
“innalillhi wainna illahirojiun” asalnya dari Allah akan kembali pula sekalian kepada Allah.

Alkisah :
Satu kisah benar sudah terjadi diantara seorang pemuda Muslim dan seorang pederi katolik, yang akan membawa sekalian menyikap rahasia dibalik rahasia.
Seorang pemuda yang dikejutkan oleh mimpinya supaya pergi ke gereja Samaan. Tiga kali mimpinya itu berulang.
Lalu ia bersiap sedia dengan pakaian dan macam yang diberitahu dalam mimpinya itu.
Ia masuk ke gereja Samaan tanpa disadari oleh Paderi-paderi yang hadir. Dia sama-sama menanti kedatangan ketua Paderi. Setelah ketua Paderi datang, ketua Paderi itu tidak dapat berucap.
Ketua pederi tahu ada orang lain (orang Islam), di dalam gereja itu. Kata Ketua paderi, "ada orang yang percaya kepada Syariat Muhammad di dalam gereja ini."
Semua paderi menjadi gempar dan mereka mahu orang itu di bunuh. Namun ketua paderi menghalang, sebaliknya ketua paderi meminta orang itu bangun supaya mereka dapat mengenalinya. pemuda itu pun bangun, tanpa rasa takut (menjalankan mimpi yang dialami, untuk dijalankannya).
“Baiklah” ketua paderi berkata, jika engkau ingin selamat keluar dari gereja-(Samaan) ini, "aku ajukan kepada anda 22 pertanyaan Dan anda harus menjawabnya dengan tepat", ".
Si pemuda yang beriman itu, tiada ada keraguan Dan berkata, "Silakan!".
Sang paderi pun bertanya, :
  1. Sebutkan satu yang tiada duanya ?,
  2. dua yang tiada tiganya ?,
  3. tiga yang tiada empatnya ?,
  4. empat yang tiada limanya ?,
  5. lima yang tiada enamnya ?,
  6. enam yang tiada tujuhnya ?,
  7. tujuh yang tiada delapannya ?,
  8. delapan yang tiada sembilannya ?,
  9. sembilan yang tiada sepuluhnya ?,
  10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ?,
  11. sebelas yang tiada dua belasnya ?,
  12. dua belas yang tiada tiga belasnya ?,
  13. tiga belas yang tiada empat belasnya ?,
  14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai roh ?,
  15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya ?,
  16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam syurga ?,
  17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya ?,
  18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu ?,
  19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api ?,
  20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diazab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu ?,
  21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah Dan dianggap besar ?,
  22. Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan Dan dua di bawah sinaran matahari ?.
Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah. Setelah membaca kalimat :



  1. Beliau berkata, Satu yang tiada duanya ialah Allah s. w. t..
  2. Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah s. w. t. berfirman, "Dan Kami jadikan malam Dan siang bagi dua tanda (kebesaran kami). " (Al-Isra': 12).
  3. Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dijalankankan Nabi Musa a. s ketika, Nabi Khaidir a. s menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
  4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.
  5. Lima yang tiada enamnya ialah Solat lima waktu.
  6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah s. w. t. menciptakan makhluk.
  7. Tujuh yang tiada delapannya Allah s. w. t. Menciptakan Tujuh lapis bumi dan Tujuh lapis langi.
  8. Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy AR-Rahman. Allah s. w. t. Berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada Hari itu delapan orang malaikat men-junjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka. " (Al-Haqah: 17).
  9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, gadis, kutu dan belalang.
  10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah Kebaikan. Allah s. w. t. Berfirman, "Barang siapa yang berberbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat. " (Al-An'am: 160).
  11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Kesempurnaan-Kesempurnaan Nabi Yusuf a. s.
  12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu. ' Lalu memancarlah daripadanya dua belas Mata air. "(Al-Baqarah: 60).
  13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Kesempurnaan-Kesempurnaan Nabi Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
  14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai roh adalah waktu Subuh. Allah s. w. t. ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya akan menyingsing. " (At-Takwir: 18).
  15. Kuburan yang membawa isinya adalah Ikan yang menelan Nabi Yunus a. s.
  16. Mereka yang berdusta namun masuk kedalam surga adalah kesempurnaan-saudar Nabi Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barangkami, lalu dia dimakan serigala. " Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, " tak ada cercaan terhadap kamu semua. " Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagi muka pada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (Yusuf:98).
  17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara Keldai. Allah s. w. t. berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keldai. " (Luqman: 19).
  18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Sholeh dan kambing Nabi Ibrahim.
  19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal Allah s. w. t. berfirman," Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak" (Al-Lahab: 3). dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah s. w. t. berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim. " (Al-Anbiya': 69).
  20. Makhluk yang terberbuat dari batu adalah Unta Nabi Sholeh, yang diazab dengan batu adalah tentara bergajah Abrahah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashabul Kahfi (penghuni gua).
  21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah Tipu Daya wanita, bagimana firman Allah s. w. t. ? "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu Sangatlah besar. " (Yusuf: 28).
  22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun adalah Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam hari dan Dua di siang hari.


Setelah menjawab pertanyaan yang dilontarkan Ketua paderi (tanpa kita sadari sesengguhnya keIslaman itu sudah dipahami oleh orang-orang diluar Islam) pemuda ini balik bertanya,
"Apakah kunci syurga itu?"
Mendengar pertanyaan itu lidah Ketua paderi menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rupa wajahnya pun berubah disebabkan “kemunafiqkannya”. Dia berusaha menyembunyikan kebimbangannya, namun tidak berhasil. Seluruh Paderi yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia coba mengelak. Mereka semua yang hadir di gereja itu berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya dia jawab, sementara dia hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!. "
Ketua paderi tersebut berkata, Sungguh aku tahu jawabannya, namun aku takut kalian marah."
Mereka semua (padir yang hadir) menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda".
"Ketua paderi pun berkata", Jawabnya yaitu :
"Asyhadu Allah Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah."
Lantas ketua paderi dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk agama Islam. Sungguh Allah Swt. telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda Muslim yang bertakwa.
 (Kisah tersebut dipetik dan disusun dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah)

cerita sebenarnya diyakini dari pengalaman seorang tokoh Islam Abu Yazid Al-Busthami, terdapat versi lain yang mengandung 50 soalan paderi Kristian tersebut.
SEKALIAN !, :
Jika sudah memahami apakah KUNCI-KUNCI SYURGA ITU 'THE KEYS OF KINGDOM OF HEAVEN'... 
Rahsia yang diabadikan pada lencana Paus Vatikan dan dibawa ke mana-mana oleh beliau.
Inilah rahsia yang tersembunyi pada The Crossed Key. 
Orang-orang yang sesat di kalangan Kristian tidak tahu rahsia ini, karena rahsia asal telah dimusnahkan semasa era Paulus dan setelah persidangan Nicea yang menyaksikan kitab Injil diseleweng besar-besaran dan sejumlah besar manuskrip-manuskrip asli para pengikut Hawariyyun dibakar atau ditanam.
Miftahul Jannah...
Inilah dia rahsia yang diucapkan oleh Jesus Christus kepada Peter The Fisherman pada hari yang bertuah itu. Dua baris ayat yang dihapus dengan penuh dengki dan khianat para Yahudi Mason dan Illuminist-Christian yang tidak dapat menerima kehadiran seorang Rasul penutup para Nabi dari kalangan orang-orang Arab (Quraiz). golongan mereka merasa lebih mulia atau lebih tinggi lebih dulu memahami Alkitab hingga timbulah rasa dengki. Permusuhan ini akan terus berlansung sampai dengan akhir Zaman (pengikut Rasulullah dan pengikut Yahudi/Christian). 
Peganglah Dua Kunci ini Baik-baik.
Kita Mengetahui Kunci Syurga dan Mahaminya, Jangan Hilangkan Kunci itu Semasa Menghadap Tuhan di Akhirat Nanti.
 
MARI KITA BERJANJI PADA TUHAN DAN DIRI SENDIRI... 
Kita tidak akan hilangkan kunci...
kita tidak akan hilangkan kunci...
kita tidak akan hilangkan kunci...
Rujukan 'Miftahul Jannah' dari sumber Islam. Muaz bin Jabal Radiallahu-Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda.
“A-a kunci syurga ialah mengakui kalimah La Ilaha Illallah (Riwayat Imam Ahmad). 
Barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan "La ilaaha illallah" maka ia dimasukkan kedalam surga" (HR. Hakim).
Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam Shahihnya, bahwa seorang pernah bertanya kepada Imam Wahab Ibn Munabbih: “ Bukankah Laa ilaaha illallah itu kunci syurga?”
Wahab menjawab: “ Benar, akan tetapi tidaklah bagi setiap kunci itu melainkan ia mempunyai gigi. Jika sekalian membawa kunci yang bergigi, maka pintu syurga akan di bukakan untukmu, jika tidak maka pintu tak akan di bukakan untukmu”
“Gigi” yang dimaksudkan ialah bukan sekedar menyebut kalimah syahadah tetapi memahaminyalebih dalam serta melaksanakan apa yang dimaksudkan darinya. 
Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: Zikir yang paling mulia ialah La Ilaha Illallah dan doa yang paling baik ialah Alhamdulillah. (Riwayat Al-Imam Ibnu Majah). 
Dari Abu Hurairah Radiallahu-Anhu, ia berkata: Bersabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam: “Yang akan mencapai kebagiaan dan keuntungan melalui syafaatku ialah orang yang mengucapkan kalimah La Ilaha Illallah dengan hati yang ikhlas”. (Riwayat Al-Imam Al-Bukhari). 
Dari Zaid bin Arqam Radiallahu-Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang maksudnya: “Barangsiapa yang mengucapkan La Ilaha Illallah dengan ikhlas, dia akan dimasukkan ke dalam syurga. ” Lalu ditanyakan kepada baginda: “Bagaimaah yang dimaksudkan dengan ikhlas itu? Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Ikhlas itu ialah yang mencegah dari mejalankankan perbuatan-perbuatan yang haram”. (Riwayat Al-Imam At-Thabrani). 
Dari Umar Radiallahu-Anhu meriwayatkan bahwa beliau mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Aku mengetahui satu kalimah yang tidaklah seorang hamba pun yang mengucapkannya dan membenarkannya dengan hati kemudian ia mati dengannya melainkan haramlah ke atasnya neraka jahanam. Kalimah itu ialah “La Ilaha Illallah”. (Riwayat Al-Imam Al-Hakim).
Dari Ibnu Abbas Radiallahu-Anhuma bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Dia yang diriku ditangannya, jika sekiranya segala langit dan bumi dan siapa yang ada padanya dan apa-apa yang ada di antaranya dan apa-apa yang ada di bawahnya diletakkan disebelah dacing dan kalimah La Ilaha Illallah disebelah yang lain, maka dacing kalimah (La Ilaha Illallah) itulah yang lebih berat”. (Riwayat Al-Imam At-Thabrani).
  • Juga diingatkan ketika Nabi Isa a. s berkata kepada Peter, tidaklah baginda bertutur dalam bahasa Arab atau dalam bentuk 100% kalimah syahadah dalam bahasa Arab, tetapi di dalam bahasa Aramaik Kuno yang konsepnya tetap satu yaitu Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad itu pesuruh Allah.
  • Dan Nabi Isa sudah tentu maklum tentang kedatangan Nabi Muhammad s. a. w sesudahnya,"Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). " Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata. "(Ash Shaff 61:6).
Sabda Rasullah saw : Islam itu tinggi dan tiada yang lebih tinggi darinya. (Riwayat Bukhari). 
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang Telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah Sangat cepat hisab-Nya. " (Ali Imran ayat 19). 
Isi Kandungan : Firman Allah tersebut diatas, dapatlah sekalian pahami :
“Karena kedengkianlah yang timbul didalam diri sekalian menjadikan sekalian berselisih”, Allah menetapkan suatu ketetapan yang nyata “tiada berselisih orang-orang yang Telah diberi Al Kitab”. (Ali Imran ayat 19).
Kisah bagaimana Saidina Umar Al Khatab memeluk Islam, pada zaman Muhammad Rasulullah SAW. Setelah Saidina Umar Al Khatab membaca Al Kitab(memahami Al Kitab/diberi Allah Al Kitab), beliau pun memahami lalu menangis, bergenang air mata, bercucuran jatuh membasahi pipinya. Seperti tiba tiba didatangi suasana yang luar bisa, dari bengis bertukar baik, dari panas bertukar sejuk dan dari jahil bertukar alim, menghadap Rasulullah lalu memeluk Sibaginda akhirnya memeluk Islam.
Begitu juga sebaliknya rahsia yang diucapkan oleh Jesus Christ kepada Peter The Fisherman pada hari yang bertuah itu. Dua baris ayat yang mereka sekalian pahami dihapus dengan penuh dengki dan khianat para Yahudi Mason dan Illuminist-Christian yang tidak dapat menerima kehadiran seorang Rasul penutup para Nabi (Muhammad Rasulullah SAW). dari kalangan orang-orang Arab(Quraiz).
Permusuhan ini akan terus berlansung sampai dengan akhir Zaman(pengikut Rasulullah dan pengikut Yahudi/Christian).
Kedengkian dan Iri Hati
Kedengkian, iri hati itu ditimbulkan dari ego diri bahkan membawa diri kepada sombong dan ujub, sifat keji yang tercela yang bakal menghapuskan segala amalan sekalian, rasa ego diri timbul ada rasa memiliki (kepahaman, kekayaan, jabatan serta keluarga yg tersohor).
Haq qulyakin sesunggunya sekalian itu milik Allah, pada akhinya kembali jua kepada Allah.
Dengan kedengkian yang dalam menimbulkan sekalian tiada sampai akan rasa ihklas (legowo) menerima apa yang sudah ditaqdirkan, juga akan menjadikan permusuhan diantara sekalian. 
Hal ini (kedengkian ), akan berlansung hingga akhir zaman, baik dalam diri sekalian, keluarga kita, saudara-saudara kita juga handai tolan. Nau zubillah min zaliq. 
Sebelum menjawab persoalan dalam tulisan ini yang sudah dijabarkan di atas lebih baik kita renung ayat al-Quran berikut:
"Hai pembesar-pembesar siapakah diantar kamu sekelian sanggup membawa singgahsananya kepada ku sebelum mereka datang kepada ku bagi orang-orang yang berserah diri".
"Berkata Ifrit (yang cerdik) itu dari golongan jin, "aku akan datang kepadaku dengan membawa singgahsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercayai".
"Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari al-Kitab; " Aku akan membawa singgahsana itu kepada mu sebelum matamu berkedip. "
"Maka tatkala Sulaiman melihat singgahsana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata; “Ini termasuk kurniaan Tuhanku untuk menguji aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia. ” (An-Namli, ayat 38-40)"
Jawapannya ialah ;
Sulaiman AS. tiada mempunyai rasa kedengkian, iri hati yang ditimbulkan dari ego diri walaupu beliu serang pembesar (pimpinan) bahkan membawa diri kepada sombong dan ujub, sifat keji yang tercela yang bakal menghapuskan segala amalan (kekayaan diri/roh).
Nabi Sulaiman AS. menerima apa yang sudah ditaqdirkan seorang rasul tiada diberi kemampuan untuk memindahkan singsana tersebut, serta menjalaninya sehingga sampailah rasa ihklas(legowo) pada diri Sulaiman AS,  Sulaiman AS. pun berkata; “Ini termasuk kurniaan Tuhanku untuk menguji aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya).
Nabi Sulaiman AS. pun pada akhirnya mencapai kekayaan yang tartinggi disisi Tuhannya dengan sifat sabar, taat, patuh, tawakkal dan taqwa, melalui amalan yang sudah sampai pada pemahamannya (Al Kitabullah). 
Lain pula yang di alami Musa AS. Ia pun tanpa tersengaja (Ria’) pada suatu seketika merasa di dalam dirinya; bahwa tiada yg tinggi derajatnya selain ia, ia merasa Rasul pilihan Tuhannya serta paham akan segala-galanya, maka ia mendapatkan ujian dalam dirinya melalui perintah Allah untuk menemui Nabi Khaidir AS di tengah laut, dalam menjalankan ujian yang ia jalani ”( kesilapan yang dijalankankan Nabi Musa AS, (1).Nabi Khaidir AS menenggelamkan sampan, (2).membunuh seorang anak kecil dan (3).ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh)”, tiada Musa AS mampu menjalankan 3 larangan diperintahkan Allah melalui Nabi Khaidir AS karena kesombongannya. Musa AS pun pada akhir ujian (dalam diri) yang dijalaninya menyerahkan urusan sekalian kepada Allah, Musa AS memahami betul derajat yang lebih tinggi ialah: disisi Tuhannya jika Allah berkehendak, Cukup “Kun fayakun” maka jadilah. 
Dalam Tulisan ini sampailah pada puncaknya: Ciptaan Allah tiada akan putus-putusnya, Allah memperlihatkan sifat zat Ciptaanya kepada diriNya melalui Rasul-rasul pilihannya, tanpa terkecuali melalui sekalian yang sudah dihidayahkan untuk menjalankannya dengan keihklasan.
“Alhamdulillah hirobbil ‘alamin”.
Bagaimana Asif (ahli Kitab) mampu memindahkan Istana Balqis. Asif memindahkan Istana Balqis cukup mudah yaitu dengan niat di dalam hati saja. Walaupun Asif hanya sekedar berniat, tetapi “niat” yang dicetuskan dalam hati Asif tidak sama dengan kita sekalian (orang awam).  Niat yang dihidayahkan Allah oleh Asif sebenarnya “berkaedah”. Dan (niat Asif) sejenis kaedah teknologi yang berkaitan amalan-amalan tarekat dalam ilmu tasawuf. Niat beliau telah disokong oleh suatu teknologi tasawuf yang diberi nama Keramat Dunia Ke-19.  Dalam kitab Lum’atul Aurad karangan Wan Ali Bin Abdul Rahman Al-Kelantani ada membahaskan bahwa ketika Asif berniat ‘menghadirkan’ istana Balqis, Asif telah menyertakan sekali dalam niatnya kalimah “Yaa zaljalaa.. liwal ikram…”.
Ulama’-ulama’ tasawuf keseluruhannya menyetujui bahwa martabat teknologi yang dimiliki Asif adalah antara tertinggi dikalangan manusia awam (tidak termasuk Nabi & Rasul). Teknologi keramat Asif sudah berada di puncak teknologi tasawuf yang dinamakan capaian akhir “Kun fayakun”. 
Pembahasan panjang lebar tentang martabat-martabat keramat seperti ini juga boleh didapati dalam kitab Syarah Hikam dan Sairus As-Salikin. Apakah Keramat Dunia KE-19?, Keramat Dunia Ke-19 atau ringkasnya KDK-19 ialah suatu martabat ilmu yang dianugerahkan Allah SWT kepada insan-insan yang telah mencapai tahap kekasih Allah. Siapa saja boleh memperolehnya asalkan bertaqwa, berzuhud, tawadu’, khusuk dan beramal soleh (kehalifaan). 
KDK-19 tidak boleh diperoleh hanya dengan kuat beribadat dan berzikir, terdapat kaedah-kaedah tertentu yang mesti diikuti dan dipandu oleh guru tarekat dan mursyid untuk memperolehnya. Keramat Dunia Ke-19 bermaksud siapa yang memilikinya akan mampu menghadirkan atau mengadakan sesuatu benda, kejadian atau menjalankan hanya dengan niat di dalam hati. ”Dalam arti kata lain apa yang terlintas di hati akan dimakbulkan Allah”. 
Peringkat-Peringkat Keramat Dunia. 
Di dalam kitab tasawuf telah diterangkan dengan nyata akan KDK-1 hingga KDK-20. KDK boleh diringkaskan bagi visi akhir seseorang ahli tarekat. Tetapi ada juga ahli tarekat yang tiada langsung mendapat KDK ini, cuma sekedar mendapat keramat-keramat yang bisa seperti menyembuhkan penyakit, berkomunikasi jarak jauh atau berjalan di atas air. 
Berikut teknologi KDK (Keramat Dunia) :
  • KDK-1 : Peringkat ini Allah amat kasihkan dan memuji-muji nama mereka (ahli tasawuf). Alangkah bertuah dan mulianya mereka ini karena senantiasa dipuji Allah.
  • KDK-2 : Allah sendiri mengucap terima kasih kepada mereka. Sekiranya kita diucap terima kasih oleh seorang yang hina pun sudah cukup baik, apalagi jika Allah sendiri yang mengucapkannya.
  • KDK-3 : Allah Taala Sangat kasih dan cinta akan mereka. Jika seorang raja mencintai kita sudah cukup untuk kita bermegah dan mendapat faedah, apalagi raja sekian alam sendiri yang cintakan kita.
  • KDK-4 : Allah Taala sendiri menjadi wakil untuk mengurus urusan mereka.
  • KDK-5 : Allah Taala menjamin rezeki ke atas mereka ke mana saja mereka pergi.DK-6 : Allah Taala mengawal tubuh badan mereka dari disakiti musuh.
  • KDK-7 : Allah Taala menjadi sahabat teman setia mereka.
  • KDK-8 : Ahli sufi berjiwa besar dan tidak terasa terhina memberbuat kerja-kerja yang tidak disukai orang. Malah mereka tidak suka ditolong orang hatta raja sekalipun.
  • KDK-9 : Tinggi hemah dan kezuhudan seta tidak sedikit pun ternoda dengan kemegahan dunia.
  • KDK-10 : Kaya hati, tenteram dan aman. Tidak terkejut dengan kekayaan baru yang datang dan tidak pula susah hati bila ditimpa kemiskinan.
  • KDK-11 : Bersinar-sinar nur hati mereka hingga dapat memberi petunjuk kepada orang ramai tentang ilmu-ilmu rahsia, hikmat-hikmat yang tidak dapat diberi oleh manusia bisa.
  • KDK-12 : Senantiasa berlapang dada sehingga bala yang besar tidak mampu langsung menggundah-gulaan jiwa mereka.
  • KDK-13 : Wajah mereka senantiasa terpancar sinar kehebatan dan mampu merebahkan orang yang melihat atau musuh yang mendekati hatta raja yang zalim sekali pun.
  • KDK-14 : Allah Taala melimpah keberkatan pada segala pergerakan tubuh dan jalankan mereka seperti tempat tidur, bekas makan dan tempat duduk sehingga diambil orang untuk keberkatan. Malah yang bersahabat dengan mereka juga mendapat tempias ilmu-ilmu keramat mereka.
  • KDK-15 : Mereka menguasai lipat jalan bumi, udara dan air sehingga jika dikehendaki terbang di udara atau menyelam di laut dalam niscaya diperkenankan Allah.
  • KDK-16 : Mereka dapat menunduk dan menjikan segala jenis binatang buas malah binatang itu dapat dijadikan khadam suruhan pula.
  • KDK-17 : Mereka dianugerahkan perbendaharaan bumi. Sekiranya mereka mengkehendaki harta karun itu timbul dari perut bumi niscaya berprilaku. Mereka juga mampu mendatangkan rezeki (makanan) sendiri jika terasa kelaparan.
  • KDK-18 : Mereka menjadi tumpuan orang ramai Kepada orang yang berhajat berkasih kepada Allah wajarlah dijadikan mereka ini bagi wasilah. Berkhadamlah dengan mereka ini mudah-mudahan akan sampai makrifat kepada Allah.
  • KDK-19 : Apa saja yang terlintas di hati atau tergerak lidah untuk meminta sesuatu hajat niscaya tercapailah hajat mereka.
  • KDK-20 : Terjatuh mesra kasih orang ramai apabila terpandang mereka.

Kesimpulan :
Dajjal tahu siapa Asif bin Barqiya, apa kehebatannya dan ini bukan sesuatu jangkauan karena Dajjal mampu mendapat kesempurnaan berikut melalui Iblis laknatullah.
Dajjal itu tidak mampu meniru dan mencipta ilmu tasawuf karena ilmu makrifat itu  berkaitan kezuhudan hati. 
Dajjal tidak mampu mencipta teknologi ini karena ia berasaskan wirid dan zikir. “Zikir tidak boleh dilihat kehebatannya, hanya boleh didengar".
Menyadari kekurangan ini Dajjal terpaksa berhempas pulas menggunakan tenaga elektrik dan cahaya untuk menandingi ilmu tasawuf ini. Eksperimen Phildephia sudah menjalani beratus-ratus ujian tanpa diketahui. Ini bukanlah bermakna Dajjal masih diperingkat tenaga elektrik, Dajjal sudah mempunyai teknologi cahaya yang dikenal UFO. Cuma Dajjal belum bersedia menimbulkan teknologi itu di tengah-tengah masyarakat sekarang karena ia belum sesuai. Penggunaan cahaya, akan berprilaku juga seperti kita memunculkan gambar di skrin televisyen zaman dahulu. Idea teknologi ini akan didetikkan di otak salah seorang terpilih (the chosen one) tidak lama lagi. Dengan hebahnya teknologi itu maka hampirlah saat perang dunia akhir zaman.
Setelah kewafatan Sibaginda (Muhammad SAW) maka cahaya wahyu itu diwariskan pula kepada ahlul bait Sibaginda. Jika berhubungan ahlul bait dengan manusia terputus maka terputuslah cahaya Al Quran dengan manusia. Manusia boleh terus menggunakan Al Quran tetapi apa arti Al Quran tanpa cahayanya. Nur Muhamad seumpama cermin yang membiasakan Nur Ilahi ke hati manusia. Maka Nur Ilahi pada Al Quran dibiaskan ke Rasulullah saw dan seterusnya cahaya itu dibiaskan ke Syaidina Ali ra. Cahaya itu terpecah dua ke Syaidina Hasan ra. dan seterusnya kepada ahlul bait yang bertaraf Imam dan cahaya itu bersatu kembali pada Nur muhamad (Rasulullah saw). Dimana ia berangkat disitu akan berakhir.
Manusia yang bersama cahaya itu seumpama kaum Nuh yang menaiki bahtera itu. 
Rasulullah saw bersabda :
“Ketahuilah, sesungguhnya perumpamaan Ahlul Baitku diantara kalian adalah seperti kapal Nuh diantara kaumnya. Barangsiapa menaikinya , iapun selamat dan siapa tartinggal olehnya, iapun tenggelam, ” ( HR. Al Hakim ). 
Ulama-ulama juga menjadi wakil untuk menyampaikan ajaran Islam kepada manusia. Ulama Pewaris Nabi adalah ulama yang berba’iat dengan wakil Rasulullah saw. Jika ulama itu tidak berba’iat dengan wakil Rasulullah saw maka dia itu Ulama Pewaris siapa ?
Khianat Pada Rasul
Taraf maksum menjadikan setiap ucapan dan perjalanan Rasulullah saw itu dipelihara dan dijamin oleh Allah SWT daripada sebarang kecacatan dan kebatilan. Begitu juga dengan Al Quran. Al Quran dipelihara dan dijamin oleh Allah SWT dari sebarang kecacatan dan kebatilan. Sebab itulah didalam surah al Baqarah pada ayat kedua Allah swt telah memberikan jaminan bahwa Al Quran itu diturunkan tanpa ada keraguan padanya. Sebelum Allah SWT menurunkan Al Quran untuk dijadikan panduan dan ikutan, Allah SWT terlebih dulu mengutuskan RasulNya yang boleh dijadikan panduan dan ikutan. Ini menunjukkan bahwa Rasulullah saw dan Al Quran mempunyai persamaan yang kedua-duanya wajib dijadikan panduan dan ikutan. Pertalian diantara Rasulullah saw dengan umat Sibaginda tidak putus sesetelah kewafatan Sibaginda sepertimana tidak putusnya Al Quran dengan umat Islam karena fungsi diantara keduanya perlu hidup selagi mana manusia memerlukannya. 
Oleh karena fungsi Sibaginda dan Al Quran tidak dapat dipisahkan maka setelah Sibaginda wafat tugas Sibaginda disambung oleh 4 jenis wakil yaitu :
1. Khalifah,
2. Mujadid,
3. Imam,
4. Ulama. 
Fungsi keempat-empat wakil diatas itu berbeda diantara satu dengan yang lain. Mereka mempunyai bidang kuasa masing-masing dan taraf mereka tidak boleh ditentukan seperti hiraki atau lantikan daripada mana-mana manusia maupun yang bertaraf  Raja. Kuasa melantik 4 jenis wakil diatas itu adalah hak mutlak Allah SWT.
Rasulullah saw itu wakil Allah SWT dan bukan wakil manusia. Rasulullah saw yang diutuskan oleh Allah SWT kepada manusia dan bukan sebaliknya. Oleh itu Rasulullah saw adalah wakil Allah SWT yang diutuskan untuk menyampaikan Islam dan seterusnya memimpin umat Islam melalui sebuah Daulah Islam bagi pihak Allah SWT. Hanya wakil Allah SWT yang Allah SWT lantik saja yang akan dipelihara dan diberi jaminan oleh Allah SWT untuk menguruskan apa-apa tanggung jawab yang diserahkan oleh Allah SWT kepada wakilNya itu. Allah SWT tidak akan memberi apa-apa jaminan kepada mana-mana orang yang dilantik oleh manusia bagi wakil Allah SWT dibumi.
Khalifah, Imam, Mujadid dan Ulama Pewaris Nabi juga bukanlah wakil manusia tetapi mereka adalah wakil Allah SWT. Apakah wajar manusia melantik wakil Allah SWT. Apakah wajar pula manusia menolak wakil Allah SWT yang diutus untuk memimpin manusia ke jalanNya ?
Rasulullah saw diutuskan ke dunia untuk menyempurakan 3 tugas besar yaitu :
1. Menyempurnakan Islam,
2. Menyampaikan Islam,
3. Menubuhkan Daulah Islam.
Setelah ketiga-tiga tugas diatas disempurnakan oleh Sibaginda saw. maka Sibaginda pun diwafatkan dengan keadaan bimbang apa yang akan berprilaku kepada umat Sibaginda. Hampir semua yang diperingatkan oleh Sibaginda kepada umat Islam diakhir zaman ini diabaikan. Islam sudah tinggal nama, Al Quran hanya tinggal ayat, Mesjid terlihat indah tapi tiada hidayah, umat Islam ditindas dan dihina, urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, yang benar dikatakan salah dan yang salah dikatakan benar, ahli ibadah yang jahil dan ulama yang fasik, golonggan 'Ruwebidhah' dll.
Hampir semuanya buruk belaka, baik soal mempertahankan Islam mempertahankan Iman, mempertahankan hak dll. yang herannya umat Islam masih jahil dengan pemahaman-pemahaman yang meruntuhkan Islam sekarang. Sepatutnya diketepikan tetapi diambil, dan yang sepatutnya diambil tetapi diketepikan pula. Islam diturunkan dalam satu paket yang lengkap dan tidak boleh dipisahkan diantara satu dengan yang lain. Yang diambil umat Islam hari ini adalah kulitnya saja,  isinya ditinggalkan. Pelajar-pelajar Islam ribuan jumlahnya tetapi semuanya diberikankan kulitnya sajam, ini merugikan Islam. Mereka sepatutnya dilengkapkan dengan isinya sekali. Hanya Sekedar menghafal dan mempelajari kaedah-kaedah untuk mempercantik kulit saja tidak akan membawa kemajuan kepada umat Islam. Jika ini diteruskan maka tidak akan ada lagi manusia seperti Al Kindi, Al Farabi atau Ibnu Sina dikalangan umat Islam. Pelajar-pelajar inilah yang sepatutnya menjadi pelapis yang akan memperkayakan umat Islam dengan ilmu-ilmu yang diperlukan dizaman ini. Apakah dengan ilmu-ilmu syariat saja umat Islam dapat menguasai dunia ini, “TIDAK MUNGKIN SAMA SEKALI”. Semangat untuk berjuang mungkin ada. tetapi dengan ilmu-ilmu apa? Mempertahankan agama saja belum tentu, inikan akan menawan dunia. Umat Islam harus sadar dari mimpi disiang hari. Realiti yang diperlukan dan bukan ceramah atau himpunan untuk menunjukkan rasa kebencian terhadap musuh-musuh Islam. Di dalam Al Quran tersembunyi ilmu yang cukup untuk menawan dunia, ilmu yang sesuai untuk akhir zaman ini. Begitulah kuasanya Allah SWT yang dapat menyerahkan kuasa untuk memerintah dunia ini kepada umat Islam jika umat Islam sanggup taat sepenuhnya kepada Allah SWT. Tugas umat Islam pada setiap zaman ialah membantu untuk menyempurnakan tugas-tugas Rasulullah saw samasaja bersama Rasulullah saw atau wakil-wakil Sibaginda. Jika manusia berbuat sesuatu yang boleh mencacatkan atau mengagalkan tanggung jawab tersebut diatas, maka manusia itu mengkhianati Rasulullah saw.
Mengkhianati Rasulullah saw berarti mengkhianati Allah SWT. Jika 3 tugas diatas tidak sempurna ini bermakna manusia tidak meletakkan dan sekali gus tidak menerima kerajaan Allah SWT dibumi. Ini juga bermakna manusia tidak mengambil Allah SWT bagi Pemimpin kepada manusia. Apabila manusia tidak mengambil Allah SWT bagi pemimpin maka sekali gus manusia tidak mengambil Allah SWT bagi Tuhan mereka. Apakah sanggup anda semua berberbuat demikian. 
Disimpulkan :
Menolak wakil Rasulullah saw berarti menolak Rasulullah saw. Menolak Rasulullah saw berarti menolak Allah SWT. Apakah ini terjadi atau tidak maka nilailah sendiri, manusia selalu alpa dan lalai. Di mulutnya mengucapkan Allah dan Rasul setiap hari, tetapi tidak sadar dia sedang mengkhianati Allah dan Rasul. Mulut mengucapkan tapi hati mereka mati sebenarnya. Jika umat Islam melantik pemimpin selain daripada wakil Rasulullah saw maka mereka seperti langsung atau tidak langsung menolak Allah SWT. Bernaunglah mereka dibawah pemimpin itu untuk kesenangan didunia ini. Solat mereka sudah tidak berarti kepada Allah SWT. Jika solat sudah tidak berarti maka faham-fahamlah sendiri.
Pilihan untuk bersama Allah SWT atau tidak, untuk ke syurga atau neraka, terletak ditangan anda sendiri.
Lana 'amaluna walakum 'amalukum.

______ oo0 by DODI 0oo_____

Bersambung ke Halaman Berikutnya Klik disini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar